“Love…bears all things, believes all things, hopes all things, endures all things.”
Wouldn’t it be nice if love were like a cafeteria line? What if you could look at the person with whom you live and select what you want and pass on what you don’t? What if parents could do this with kids? “I’ll take a plate of good grades and cute smiles, and I’m passing on the teenage identity crisis and tuition bills.”
What if kids could do the same with parents? “Please give me a helping of allowances and free lodging but no rules or curfews, thank you.”
And spouse with spouse? “H’m, how about a bowl of good health and good moods. Bit job transfers, in-laws, and laundry are not on my diet.”
Wouldn’t it be great if love were like a cafeteria line? It would be easier. It would be neater. It would be painless and peaceful. But you know what? It wouldn’t be love. Love doesn’t accept just a few things. Love is willing to accept all things.
yg artinya...
Kasih menerima segala hal
"Kasih menanggung segala hal, percaya segala hal, menerima segala hal"
Enak kan kalau kasih itu seperti antrian di kantin, dimana kita bisa hanya memilih sayur/daging yang kita mau.
Bagaimana kalau kita bisa memilih orang2 yang akan hidup dengan kita, dan memilih apa yang kita mau dan menolak apa yang kita tidak mau?
Bagaimana kalau orang tua bisa melakukan ini untuk anak2 mereka? "Saya mau sepiring anak2 dengan nilai yang bagus2 dan senyum yang menggemaskan, tapi saya ga mau krisis ABGnya dan biaya masuk universitas."
Kalau anak2 bisa lakukan hal yang sama untuk orang tua mereka? "Umm... saya mau sepotong uang jajan dan tempat tinggal yang gratis, tapi ga pake peraturan2 yg reseh2 dan jam malam. Thanks!"
Dan pasangan dengan pasangan? "Hmmm, saya mau pesan semangkuk kesehatan yang baik dan mood yang selalu oke. Tapi saya ga mau pasangan dengan pekerjaan yang bayarannya kecil, ipar2an dan mertua, dan juga beres2 rumah - ga usah deh."
Asik kan kayaknya kalau kasih itu seperti antrian di kantin. Yang pasti hidup akan lebih mudah. Lebih rapih. Tanpa rasa sakit dan damaiii terus rasanya.
Tapi tahukan kamu? Itu bukan kasih. Kasih itu tidak menerima hanya beberapa hal. Kasih menerima *segala* hal.
Quest Book
Waktu saat ini menunjukkan :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment